Home Andy Utama Dan Arista Montana Surga Konservasi di Megamendung: Yayasan Paseban Rawat Burung Endemik Jawa Barat dan...

Surga Konservasi di Megamendung: Yayasan Paseban Rawat Burung Endemik Jawa Barat dan Hutan Lokal dengan Cinta

14
0
Surga Konservasi di Megamendung: Burung Endemik dan Hutan Terjaga
Mega Mendung, salah satu kawasan hijau di Jawa Barat, kini kian dikenal sebagai surga konservasi. Lewat peran aktif Yayasan Paseban, lebih dari 17.000 pohon endemik telah ditanam dalam satu tahun terakhir—sekaligus mengawali program penangkaran burung endemik Jawa Barat yang dirawat dengan pendekatan ekologis dan penuh kasih.

Ulang Tahun Pertama Yayasan Paseban: Komitmen yang Tumbuh dari Akar

Momentum ini dirayakan dalam ulang tahun pertama Yayasan Paseban (Pelestarian Alam dan Sentra Edukasi Berkelanjutan) di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Acara juga menandai peresmian kantor baru yayasan—simbol pertumbuhan misi konservasi yang lebih kuat dan terstruktur.

Tokoh nasional seperti Staf Khusus Menteri Kehutanan Andi Saiful Haq dan Kepala BP2SDM Indra Exploitasia turut hadir, menegaskan dukungan pemerintah terhadap program konservasi yang dijalankan Paseban.

Konservasi Digital: Merawat Hutan dengan Teknologi dan Hati

Andy Utama, pendiri dan Ketua Pembina Yayasan Paseban, menegaskan bahwa penanaman dilakukan dengan pendekatan berbasis data. Setiap pohon diberi tag digital dan dipantau melalui pemetaan Google Earth. “Setiap pohon ditanam dengan hati, dan dirawat dengan cinta,” tegas Andy dalam sambutannya.

📎 Lihat dokumentasi program di halaman konservasi digital.

Burung Endemik Jawa Barat: Dilindungi dan Disiapkan untuk Kembali ke Alam

Salah satu langkah penting Yayasan Paseban adalah mengembangkan program penangkaran burung endemik yang bersifat non-komersial. Burung-burung seperti elang jawa, cucak rawa, dan kutilang sutra dikembangbiakkan di habitat semi-alami, sebelum akhirnya dilepasliarkan kembali ke kawasan Mega Mendung.

Program ini berjalan legal dan mendapat payung hukum melalui SK dari Balai Besar KSDA Jawa Barat, menjadikan inisiatif ini tidak hanya visioner, tetapi juga sah secara administratif.

Didukung Tokoh Konservasi Nasional

Dalam sambutannya, Andi Saiful Haq menyampaikan pesan Menteri Kehutanan tentang pentingnya melawan kehancuran lingkungan. Ia mengutip Pramoedya Ananta Toer, “Selama penderitaan datang dari manusia, itu bukan bencana alam. Ia bisa dilawan.”

Mantan Dirjen KSDAE, Wiratno, juga menekankan bahwa Megamendung merupakan bagian dari zona transisi Cagar Biosfer Cibodas. Target awal 10.000 pohon justru terlampaui: kini 17.000 pohon tumbuh di lahan 276 hektar, berkat kerja sama erat dengan Perum Perhutani.

Cinta Alam yang Bukan Sekadar Statistik

Lebih dari angka, Yayasan Paseban membuktikan bahwa konservasi adalah tentang komitmen dan kepedulian. Program ini bukan hanya menjaga pohon dan burung endemik Jawa Barat, tetapi juga menjaga narasi keberlanjutan budaya dan ekologi di wilayah pegunungan Jawa Barat.

Baca juga: Yayasan Paseban dan Reboisasi Berkelanjutan